Saturday, January 26, 2013

Puisi : Awan Hitam dan Sang Surya


Awan Hitam dan Sang Surya

Tak kusangka, aku dan kamu berjalan dalam pekatnya awan hitam
Berjalan di bawah kegelapan, awan hitam ekonomi tirani
Aku tersadar, ternyata ada sinar sang surya yang masih karam
Sinar yang memberikan rahmat bagi seluruh alam, sinar ekonomi islami

Terlalu lama kita terlelap
Hingga awan itu meluas
Semua tabirnya tersingkap
Karena keserakahan yang deras

Saudara-saudara kita
Tersiksa karena awan hitam
Mereka diperkosa
Kehidupan mereka kelam

Sulit mungkin, menghapus awan hitam yang telah meluas itu
Meluas sampai atap rumah pinggir kali, memilukan
Namun itu semua bukan tidak mungkin, kitalah penentu
Penentu sinar sang surya, untuk dapat bersinar di jalan kehidupan




By : Muhammad Iqbal

Thursday, January 24, 2013

ISLAMISASI EKONOMI, INILAH SOLUSINYA !


           Islam menurut bahasa berasal dari kata salam yang artinya selamat dan sejahtera. Allah berfirman dalam Al Qur’an (Q.S 19:47) :
tA$s% íN»n=y y7øn=tã ( ãÏÿøótGór'y y7s9 þÎn1u ( ¼çm¯RÎ) šc%x. Î1 $|Ïÿym ÇÍÐÈ  
berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.”
Yang berarti Islam merupakan agama yang senantiasa membawa umat Islam menuju keselamatan dan kesejahteraan.
            Islamisasi sendiri merupakan sebuah karakter dan identitas Islam sebagai pandangan hidup (worldview) yang di dalamnya terdapat pandangan integral terhadap konsep ilmu (epistemology) dan konsep Tuhan (theology). Secara umum, istilah Islamisasi adalah membawa sesuatu ke dalam Islam atau membuatnya dan menjadikannya Islam. Definisi ini bukan berarti Islam tidak bersifat universal (syumul), tapi lebih berarti bahwa di luar Islam ada berbagai macam hal yang jauh dari nilai-nilai Islam.
            Sedangkan ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi. Ekonomi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum".
            Jadi, Islamisasi ekonomi merupakan proses pengislaman ilmu ekonomi sehingga ilmu ekonomi tersebut berdiri berlandaskan Islam untuk mendapatkan falah. Ilmu ekonomi yang telah diislamisasi bisa juga disebut dengan ekonomi Islam.
Dalam islamisasi ekonomi, banyak hal yang perlu dihilangkan dari praktik -praktik ekonomi yang ada saat ini, seperti praktik riba. Di mana telah banyak sekali dijelaskan dalam Al Quran mengenai larangan Riba. Pada praktik riba, terjadi tindak pemanfaatan kesusahan orang-orang miskin, dan pelipatgandaan piutang atasnya. Ditambah lagi, praktik riba akan menyulut api permusuhan dan rasa kebencian. Dan praktik-praktik riba menyebabkan masyarakat tidak produktif, karena mereka malas berkerja dan hanya mengandalkan bunga piutangnya (tabungannya), sehingga mereka malas untuk memanfaatkan sumber daya alamnya.
Tentang masalah pengentasan kemiskinan Islam juga sudah mengaturnya yaitu dengan ZIS (zakat, infaq, shodaqoh). Pada hakikatnya harta yang kita miliki bukanlah milik kita, namun milik Allah swt. Kita harus membagi harta kita kepada Allah juga selaku shahibul maal (hak fakir miskin). Namun pada hakikatnya kaum miskin itu akan selalu ada, karena itu merupakan Sunnatullah. Yang bisa dilakukan adalah bagaimana meminimalisir kemiskinan tersebut dengan ZIS (zakat, infaq, shodaqoh).
            Kita sadar saat ini dunia telah dikuasai oleh sistem ekonomi yang tidak berlandaskan Islam sehingga yang terjadi adalah ketidakadilan, keserakahan, kejahatan. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Jutaan nyawa melayang hanya untuk lembaran uang. Seperti inikah sistem ekonomi yang menyejaterahkan? Sistem ekonomi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga? Tidak!
            Jadi harus bagaimanakah sebenarnya ekonomi itu? Ekonomi harus didasarkan pada ajaran Allah Swt. melalui Al Quran dan As Sunnah yang mutlak kebenarannya. Seperti namanya “ekonomi Islam” adalah ekonomi yang menyejahterakan dan menyelamatkan (Islam). Menyejahterakan dengan apa? Tentu saja bukan dengan darah, uang, dan air mata seperti sistem ekonomi yang ada dan digunakan saat ini. Namun menyejahterakan dengan rahmat Allah Swt yang tidak ada seorang makhlukpun bisa menyamai rahmat yang diberikan oleh Allah Swt.
            Saat ini pembumian Islam dalam bidang ekonomi mengalami perkembangan yang baik. Banyak kajian-kajian serta penelitian dilakukan untuk lebih membumikan Islam dalam bidang ekonomi. Baik dari kalangan ulama, praktisi, dan akademisi mulai tersadar untuk membumikan Islam dalam bidang ekonomi. Inilah yang dibutuhkan untuk mewujudkan suatu sistem ekonomi yang menyejahterakan dan menyelamatkan, yaitu ekonomi islam.
            Pembumian islam dalam bidang ekonomi sangat tergantung pada kita sebagai pelaku ekonomi sekaligus orang yang berislam. Ekonomi Islam ibarat sebuah bayi yang baru dilahirkan, kita mau mendidik dan membesarkan bayi itu seperti apa, jika kita ingin bayi itu sukses di masa depan, tentu kita perlu mengetahui kelebihan-kelebihan apa saja yang dimiliki bayi itu, juga kelemahan-kelemahan apa yang ada pada diri bayi itu. Setelah itu, baru kita bisa mengarahkan bayi itu untuk memaksimalkan kelebihnnya dan menghilangkan kelemahannya meskipun tidak bisa dihilangkan sepenuhnya agar bayi kecil itu tumbuh menjadi orang dewasa yang sukses.
Islam merupakan jawaban dan solusi dari berbagai masalah kehidupan, karena Islam memiliki Al Quran yang didalmnya telah dijelaskan tentang segala hal mengenai kehidupan ini, tidak ada yang terlewat dari Al Quran. (Q.S Al An’am :38) :
$tBur `ÏB 7p­/!#yŠ Îû ÇÚöF{$# Ÿwur 9ŽÈµ¯»sÛ çŽÏÜtƒ Ïmøym$oYpg¿2 HwÎ) íNtBé& Nä3ä9$sVøBr& 4 $¨B $uZôÛ§sù Îû É=»tGÅ3ø9$# `ÏB &äóÓx« 4 ¢OèO 4n<Î) öNÍkÍh5u šcrçŽ|³øtä ÇÌÑÈ  
“…..Tiadalah Kami lewatkan sesuatupun dalam kitab ini…..”

Selain itu adalah karena Islam agama yang sempurna, agama yang diridhohi Allah.
ôMtBÌhãm ãNä3øn=tæ èptGøŠyJø9$# ãP¤$!$#ur ãNøtm:ur ͍ƒÌYσø:$# !$tBur ¨@Ïdé& ÎŽötóÏ9 «!$# ¾ÏmÎ/ èps)ÏZy÷ZßJø9$#ur äosŒqè%öqyJø9$#ur èptƒÏjŠuŽtIßJø9$#ur èpysÏܨZ9$#ur !$tBur Ÿ@x.r& ßìç7¡¡9$# žwÎ) $tB ÷LäêøŠ©.sŒ $tBur yxÎ/èŒ n?tã É=ÝÁZ9$# br&ur (#qßJÅ¡ø)tFó¡s? ÉO»s9øF{$$Î/ 4 öNä3Ï9ºsŒ î,ó¡Ïù 3 tPöquø9$# }§Í³tƒ tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. `ÏB öNä3ÏZƒÏŠ Ÿxsù öNèdöqt±øƒrB Èböqt±÷z$#ur 4 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYƒÏŠ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMŠÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYƒÏŠ 4 Ç`yJsù §äÜôÊ$# Îû >p|ÁuKøƒxC uŽöxî 7#ÏR$yftGãB 5OøO\b}   ¨bÎ*sù ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÈ  
“……. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu…...” (Q.S. Al-Maidah : 3)
Begitu juga masalah ekonomi (produksi, konsumsi, dan distribusi) yang terjadi saat ini, semua bisa terselsaikan dengan Islam. Ekonomi Islam adalah solusinya! Tinggal bagaimana kita memaknai serta menggunakan solusi yang sudah ada ini!
            Wallahualam bissawab.